21 Agustus 2015

Bob Tutupoli – Widuri

di suatu senja di musim yang lalu
ketika itu hujan rintik
terpukau aku menatap wajahmu
di remang cahaya sinar pelangi

lalu engkau tersenyum
ku menyesali diri
tak tahu apakah arti senyummu

dengan mengusap titik air mata
engkau bisikkan deritamu
tersentuh hati dalam keharuan
setelah tahu apa yang terjadi

sekian lamanya engkau hidup seorang diri
ku ingin membalut luka hatimu

widuri, elok bagai rembulan oh sayang
widuri, indah bagai lukisan oh manis
widuri, bukalah pintu hati untukku
widuri, ku akan menyayangi

di suatu senja di musim yang lalu
ketika itu hujan rintik
terpukau aku menatap wajahmu
di remang cahaya sinar pelangi

lalu engkau tersenyum
ku menyesali diri
tak tahu apakah arti senyummu

dengan mengusap titik air mata
engkau bisikkan deritamu
tersentuh hati dalam keharuan
setelah tahu apa yang terjadi

sekian lamanya engkau hidup seorang diri
ku ingin membalut luka hatimu

widuri, elok bagai rembulan oh sayang
widuri, indah bagai lukisan oh manis
widuri, bukalah pintu hati untukku
widuri, ku akan menyayangi oooh

widuri, elok bagai rembulan oh sayang
widuri, indah bagai lukisan oh manis
widuri, bukalah pintu hati untukku
widuri, ku akan menyayangi

Artikel Terkait